Kesenian dan Kebudayaan Riau
Kesenian
dan Kebudayaan Riau
Indonesia
adalah negara kepulauan karean memiliki banyak pulang yang membentang dari
sabang sampai merauke. Karena banyaknya pulau yang ada di Indonesia menyebabkan
kebudayaan dan kesenian tiap daerah berbeda pula. Riau adalah salah satu provinsi
daerah yang berada di Indonesia yang terletak di pulau Sumatra.
Kali
ini saya akan mencoba untuk menerangkan dan menjelaskan beberapa kebudayaan
yang ada di daerah ini. Riau memiliki kebudayaan dan kesenian yang khas dari
daerahnya sendiri, kebudayaan yang ada di Riau memiliki ciri khas sebagai
kebudayaan melayu. Adat dan kebudayaan melayu yang mengatur tingkah laku dan
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal dan berasal dari daerah
ini.
Kesenian dan Kebudayaan Riau
Berikut
beberapa kebudayaan dan kesenian yang ada di Riau :
Rumah
Adat
Riau
memiliki beberapa jenis rumah adat karena identik yang dimiliki oleh daerah ini
yaitu melayu, seperti : Balai Salaso Jatuh, Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar,
Rumah Melayu Atap Limas, Rumah Melayu Lipat Kajang dan Rumah Melayu Atap
Lontik. Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung
yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang
Salaso Jatuh |
Rumah Lontik |
Pakaian
Adat
Baju
untuk laki-laki Melayu Riau adalah Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung
Teluk Belanga. Selain Baju Kurung Cekak Musang, busana pengantin laki-laki adalah
kain samping bermotif serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk mahkota
dipakai di kepala, sebai warna kuning di bahu kiri, rantai
panjang berbelit dua yang dikalungkan di leher, canggai yang dipakai di
kelingking, sepat runcing di bagian depan, dan keris hulu burung serindit
pendek yang diselipkan di sebela kiri. Sementara busana yang dikenakan
perempuan berbeda-beda, perempuan memakai Baju Kurung Kebaya atau Kebaya
Pendek. Kepala hanya memakai sanggul yang dihiasi dengan bunga-bunga. Pakaian
pengantin perempuan pada Upacara Akad Nikah adalah Baju Kebaya Laboh atau Baju
Kurung teluk. Kemudian, untuk pakaian pada waktu upacara Bersanding adalah
Kebaya Laboh atau Baju Kurung Teluk Belanga.
Senjata
Tradisional
Seperti
daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, Riau pun memiliki senjata tradisional
dari daerah tersebut. Senjata tersebut bernama Tumbuk Lada, alat ini biasanya
digunakan untuk peretempuran. Tumbuk lada memiliki beberapa bentuk
diantaranya adalah bilah senjata tumbuk lada berbentuk badik seperti badik
sulawesi akan tetapi yang membedakan adalah bentuk sarungnya. Selain itu,
ujung pangkal sarung senjata tumbuk lada berbentuk bundar yang dihiasi dengan
ukiran yang dipahat. Lapisan pada sarung Tumbuk Lada adalah lapisan kepingan
perak yang diukir dengan pola yang rumit
Tari
Tradisional
Riau
pun memiliki kesenian tari tradisional seperti tari tandak. Tari Tandak
biasanya di pertunjukkan pada malam hari, tarian ini diawali dengan semua
peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak
setiap peserta, dan berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya ke
tanah. Tarian ini bertujuan agar pemuda dan pemudi mempunyai kesempatan untuk
bertemu. Tari Tandak menjadi media silaturahmi tempat bertemunya antara pemuda
dan pemudi antar kampung. Banyak pasangan suami istri yang bermula dari
pertemuan acara tari Tandak ini namun ada pula yang kisah cintanya tidak
direstui pihak keluarga
Alat
Musik Tradisional
Rebana
Ubi
Rebana
ubi digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya
yang cukup keras. Jumlah pukulan pada rebana ubi memiliki makna tersendiri yang
telah dipahami oleh masyarakt saat itu
Kordeon
Kordeon adalah alat musik yang berasal
dari Riau. Alat musik ini bisa dimainkan dengan cara dipompa. Alat musik ini
termasuk sulit untuk dimainkan. Tidak banyak yang dapat memainkannya.
Makanan
Khas Riau
Riau
memiliki makanan khas yang banyak disukai oleh wisatawan lokal maupun wisatawan
manca negara yang berkunjung ke daerah ini. Makan khasnya seperti Bolu Kemojo,
Lempuk Durian, Es Laksamana Mengamuk, Roti Jala, Kue Bangkit dan masih banyak
yang lain
Bolu Kemejo |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar